MESKI TELAH BUBAR, MEREKA TETAP DIKENANG SEPERTI KETIKA AKTIF DI ATAS PANGGUNG. MERCHANDISE MEREKA TETAP LAKU. LAGU-LAGU MEREKA MASIH JADI ANTHEM. INILAH SALAH SATU DARI SEDIKIT BAND YANG BERANI MENYATAKAN DIRI BERHENTI KETIKA BERADA DI PUNCAK KEJAYAAN.
1992
Juni, Puppen didirikan Robin dan Marcell. Robin mengajak rekan band
death metal-nya, Jitmul yang tak lama kemudian cabut. Agustus, Arian
gabung dari Maximum Deaf Impact, jadi vokalis dan gitaris. Puppen
manggung di SMAN 1 Bandung. Semua band metal membawakan lagu Metallica
atau Sepultura, Puppen manggung membawakan lagu Prong, SOD, MOD, dan
lagu sendiri. Arian, mencipta desain logo dan t-shirt This is Not a
Puppen. T-shirt kedua didesain juga oleh Arian, titelnya Fuck You We’re
From Bandung. Prima gabung menjadi basis dari band rock tidak terkenal.
Prima dan Robin menciptakan lagu Freedom to Defecate, Arian menulis
liriknya. Bertemu PAS Band yang hen
dak merilis album pertamanya, di
bawah arahan Almarhum Samuel Marudut. This is Not a Puppen Song
tercipta.
1993
Demo Freedom to Defecate selesai dan diputar pertama kali di GMR FM, satu-satunya stasiun radio rock saat itu. Puppen makin sering manggung di SMA-SMA Bandung. Manajer pertama, Helvy (sekarang pemilik dan pengelola FFWD Records) bergabung.
Demo Freedom to Defecate selesai dan diputar pertama kali di GMR FM, satu-satunya stasiun radio rock saat itu. Puppen makin sering manggung di SMA-SMA Bandung. Manajer pertama, Helvy (sekarang pemilik dan pengelola FFWD Records) bergabung.
1994
Diprakarsai Helvy, Puppen merekam album This is Not a Puppen EP. Ajo bergabung menjadi gitaris kedua dan menyumbang banyak melodi lagu di mini album ini. Puppen manggung di Pasar Seni ITB.
Diprakarsai Helvy, Puppen merekam album This is Not a Puppen EP. Ajo bergabung menjadi gitaris kedua dan menyumbang banyak melodi lagu di mini album ini. Puppen manggung di Pasar Seni ITB.
1995
Puppen manggung di Full Moon Cafe, Sabuga, ITB, membawakan Napalm Death. Penonton kebanyakan Dosen dan intelektual Bandung.
Puppen manggung di Full Moon Cafe, Sabuga, ITB, membawakan Napalm Death. Penonton kebanyakan Dosen dan intelektual Bandung.
1996
This is Not a Puppen EP dirilis dan menjadi Best Seller di hampir semua toko kaset di Bandung, terjual hampir 10.000 keping. Aquarius di Jalan Dago, Bandung, dipenuhi anak-anak metal berkaus hitam selama lebih dari dua minggu. Puppen manggung pertama kali keluar dari pulau Jawa, Medan. Puppen manggung di Pangudi Luhur Fair untuk pertama kalinya.
This is Not a Puppen EP dirilis dan menjadi Best Seller di hampir semua toko kaset di Bandung, terjual hampir 10.000 keping. Aquarius di Jalan Dago, Bandung, dipenuhi anak-anak metal berkaus hitam selama lebih dari dua minggu. Puppen manggung pertama kali keluar dari pulau Jawa, Medan. Puppen manggung di Pangudi Luhur Fair untuk pertama kalinya.
997
Album MK II disiapkan. Ajo cabut. Singel Freedom to Defecate masuk Kompilasi Injak Balik yang dirilis dalam bentuk piringan hitam oleh label asal Perancis, Tiananmen 89 Records. Singel Freedom to Defecate juga masuk dalam ASIAN HADRCORE COMPILATION yang dirilis di Jepang lewat label All System Fails.
Album MK II disiapkan. Ajo cabut. Singel Freedom to Defecate masuk Kompilasi Injak Balik yang dirilis dalam bentuk piringan hitam oleh label asal Perancis, Tiananmen 89 Records. Singel Freedom to Defecate juga masuk dalam ASIAN HADRCORE COMPILATION yang dirilis di Jepang lewat label All System Fails.
1998
Singel Atur Aku dan True diterbitkan di radio-radio. Singel Sistem dirilis di kompilasi Masaindahbangetsekalipisan oleh label 40124. Singel Waiting Room VS Puppen diterbitkan di radio-radio. Album MK II dirilis, Puppen diliput di majalah-majalah nasional. Marcel keluar dan posisinya diisi additional drumer, Andry Rudal.
Singel Atur Aku dan True diterbitkan di radio-radio. Singel Sistem dirilis di kompilasi Masaindahbangetsekalipisan oleh label 40124. Singel Waiting Room VS Puppen diterbitkan di radio-radio. Album MK II dirilis, Puppen diliput di majalah-majalah nasional. Marcel keluar dan posisinya diisi additional drumer, Andry Rudal.
1999
Tahun tidak produktif, Prima dan Helvy pergi. Singel Abstain dirilis lewat Kompilasi Brain Beverage oleh Harder Records. Singel Atur Aku dirilis lewat Indonesia Best Alternatif, proyek kerja sama Target Pro dan Aquarius. Robin sibuk bekerja di Reverse Outfits, Arian bekerja freelance.
Tahun tidak produktif, Prima dan Helvy pergi. Singel Abstain dirilis lewat Kompilasi Brain Beverage oleh Harder Records. Singel Atur Aku dirilis lewat Indonesia Best Alternatif, proyek kerja sama Target Pro dan Aquarius. Robin sibuk bekerja di Reverse Outfits, Arian bekerja freelance.
2000
Single Tanpa Dasar dirilis dalam kompilasi Ticket To Ride, diprakarsai perusahaan clothing 347. Puppen menandatangani kontrak endorsement dengan Volcom. Album ketiga Puppen S/T dirilis. Record Release Party di Lamborghini Cafe Jakarta. Abay gabung, Andry jadi drumer tetap. Tour bareng Koil dan Noin Bullet.
Single Tanpa Dasar dirilis dalam kompilasi Ticket To Ride, diprakarsai perusahaan clothing 347. Puppen menandatangani kontrak endorsement dengan Volcom. Album ketiga Puppen S/T dirilis. Record Release Party di Lamborghini Cafe Jakarta. Abay gabung, Andry jadi drumer tetap. Tour bareng Koil dan Noin Bullet.
2001
Puppen semakin banyak manggung di mana-mana. Tarakanita, Jakarta. Oktober, Arian pindah ke Jakarta, Robin pindah ke Bali.
Puppen semakin banyak manggung di mana-mana. Tarakanita, Jakarta. Oktober, Arian pindah ke Jakarta, Robin pindah ke Bali.
2002
Puppen bubar. Last show di Cafe Nirvana Jakarta dan Dago Tea House Bandung.
Puppen bubar. Last show di Cafe Nirvana Jakarta dan Dago Tea House Bandung.
2004
Reunion Party, Puppen memecahkan rekor bayaran band underground di Indonesia. Rp 40.000.000 sekali manggung di Pangudi Luhur Fair. Puppen MK II re-released & re-mastered dirilis oleh Soda Music Records. Puppen Merchandise mulai serius digarap.
2. Burger Kill ( Bandung )
Reunion Party, Puppen memecahkan rekor bayaran band underground di Indonesia. Rp 40.000.000 sekali manggung di Pangudi Luhur Fair. Puppen MK II re-released & re-mastered dirilis oleh Soda Music Records. Puppen Merchandise mulai serius digarap.
2. Burger Kill ( Bandung )
Ini merupakan sebuah cerita
pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras
yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia.
Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast
food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung,
tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di
daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung )
selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat,
Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few. Burgerkill berdiri
pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke
Bandung untuk melanjutkan sekolahnya.
Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan
Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya
sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal
kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan
manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan
berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika
itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi
Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap
Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di
Indonesia. Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet
nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya
tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir
untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di
benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya
lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band
Bandung pada awal 1997.
Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry
Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul “Masaindahbangetsekalipisan”
tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and
new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi
nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.
Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa
ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam
kompilasi “Breathless” dengan menyertakan lagu “Offered Sucks” didalamnya. Awal
tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness,
pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul “Independent Rebel”.
Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di
Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak
menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went
higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung.
Burgerkill sang Hardcore Begundal! Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat
tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang
berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band
Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network
underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang.
Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut
dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun
2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title
“Dua Sisi” dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic
Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu
sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single “Everlasting Hope
Never Ending Pain” lewat kompilasi “Ticket To Ride”, sebuah album yang
benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.
Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa
awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore,
Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it
All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh
lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore
dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff
powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta
dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak
pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih
dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras
dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang
menjadi semakin terasah dan dewasa.
Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk
menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua. Beberapa Mainstream
Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band
Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun
mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport
apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali
Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing
asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.
Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia
yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label
terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu
akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title
“Berkarat”. Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan
teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi
nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang
tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap
mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis
Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi
kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris
baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya
tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.
Sebuah kejutan
hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album “Berkarat” Burgerkill masuk
kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di
Indonesia “Ami Awards”. Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award
tahunan tersebut untuk kategori “Best Metal Production”. Sebuah prestasi yang
mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut
merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui
karya-karya mereka selanjutnya. Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka
mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan
band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak
membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya
dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus
melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player.
Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November
2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment
Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album
ketiga. So guys…these kids always have a great spirit to keep blowing their
power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 “Beyond Coma
And Despair” di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan
Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil
Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat
berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal,
dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya. Namun tak ada
gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka
pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya
ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006.
Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik
keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini
seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita
personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari
kehidupannya. “Beyond Coma And Despair” sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan
Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang
penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan.
Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan
perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan
sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat
ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki
sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka.
Dan
pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di
kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru
mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka
tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya
antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill.
A written story just wouldn’t enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru
mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu
lupakan…BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!!